TUGAS BAHASA INDONESIA BULAN PERTAMA
Nama ; Eka Yuni Supraneti
NPM : 12113825
Kelas : 3KA18
UNIVERSITAS GUNADARMA
Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera(pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi –
proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau
dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui.
Metode-metode Penalaran :
1. Penalaran Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah paragraf yang diawali
dengan menjelaskan permasalahan - permasalahan khusus (mengandung pembuktian
dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan
umum. Hal ini adalah suatu sistem penyusunan fakta yang telah diketahui
sebelumnya guna mencapai suatu kesimpulan yang logis.
Ciri Paragraf deduktif :
Penalaran deduktif adalah proses penalaran
yang bertolak dari peristiwa-peristiwa yang sifatnya umum menuju pernyataan
khusus. Apabila diidentifikasisecara terperinci, paragraf berpola deduktif
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Letak kalimat utama di awal paragraph
- Diawali dengan pernyataan umum disusul dengan uraian
atau penjelasan khusus
- Diakhiri dengan penjelasan
2. Penalaran Induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang
digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal yang bersifat khusus
untuk menentukan kesimpulan yang bersifat umum. Dalam penalaran induktif
ini, kesimpulan ditarik dari sekumpulan fakta peristiwa atau pernyataan yang
bersifat umum.
Ciri Paragraf Induktif :
Penalaran induktif adalah proses penalaran yang
bertolak dari peristiwa-peristiwa yang sifatnya khusus menuju pernyataan umum.
Apabila diidentifikasi secara terperinci, paragraf berpola induktif memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
- Letak kalimat utama di akhir paragraph
- Diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan
diakhiri dengan pernyataan umum
- Paragraf induktif diakhiri dengan kesimpulan
Macam – Macam Penalaran Induktif
Ada 3 macam penalaran Induktif :
1. Generalisasi
Merupakan penarikan kesimpulan umum dari pernyataan atau data-data yang ada.
1. Generalisasi
Merupakan penarikan kesimpulan umum dari pernyataan atau data-data yang ada.
Dibagi menjadi 2 :
a. Generalisasi Sempurna / Tanpa loncatan induktif
a. Generalisasi Sempurna / Tanpa loncatan induktif
Fakta yang diberikan cukup
banyak dan meyakinkan.
Contoh :
- Sensus
Penduduk.
- Jika dipanaskan,
besi memuai.
Jika
dipanaskan, baja memuai.
Jika
dipanaskan, tembaga memuai.
Jadi,
jika dipanaskan semua logam akan memuai.
b. Generalisasi Tidak Sempurna / Dengan loncatan
induktif
Fakta yang digunakan belum
mencerminkan seluruh fenomena yang ada.
Contoh :
Setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia
bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-royong, kemudian kita simpulkan
bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong.
2. Analogi
Merupakan penarikan kesimpulan
berdasarkan kesamaan data atau fakta. Pada analogi biasanya membandingkan
2 hal yang memiliki karakteristik berbeda namun dicari persamaan yang ada di
tiap bagiannya.
Tujuan dari analogi :
Tujuan dari analogi :
- Meramalkan kesamaan.
- Mengelompokkan klasifikasi.
- Menyingkapkan kekeliruan.
Contoh :
Ronaldo adalah pesepak bola.
Ronaldo berbakat bermain bola.
Ronaldo adalah pemain real madrid.
3. Kausal
Merupakan proses penarikan kesimpulan dengan prinsip sebab-akibat.
Terdiri dari 3 pola, yaitu :
Merupakan proses penarikan kesimpulan dengan prinsip sebab-akibat.
Terdiri dari 3 pola, yaitu :
a. Sebab ke akibat = Dari peristiwa
yang dianggap sebagai akibat ke kesimpulan sebagai efek.
Contoh :
Karena terjatuh di tangga, Kibum harus beristirahat selama 6 bulan.
b. Akibat ke sebab = Dari peristiwa
yang dianggap sebagai akibat ke kejadian yang dianggap penyebabnya.
Contoh : Jari
kelingking Leeteuk patah karena memukul papan itu.
c. Akibat ke akibat = Dari satu
akibat ke akibat lainnya tanpa menyebutkan penyebabnya.
Referensi :
http://dinaanggreini65.blogspot.co.id/2013/10/cara-berpikir-deduktif-dan-induktif.html
https://rismarhaesa15.wordpress.com/2015/03/28/pengertian-penalaran-deduktif-dan-induktif-beserta-contoh-dan-ciri-cirinya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar