Masyakat kota sebelumnya
adalah masyarakat pedesaan, dan pada akhirnya masyarakat pedesaan tersebut
terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan dan melupakan kebiasan sebagai
masyarakat pedesaan.masyarakat kota lebih berat di banding masyarakat desa,
karena masyarakat kota dia lebih menampilkan sesuatu ke fashion,perilaku dan
sesuatu yang lebih menonjol sedangkan masyarakat pedesaan dia hidup dengan
kesederhanaan yang membuat hidupnya lebih damai.
masyarakat perkotaan anak
kecil saja sudah di beri gadget oleh orang tuanya seharusnya masa kecil itu di
beri permainan yang sesuai dengan umurnya, kurangnya perhatian terhadap anaknya
karena kesibukan bekerja tanpa mengenal lelah hidup di kota itu lebih keras di
banding di desa. sedangkan di desa, masih banyak permainan yang sesuai umurnya,
tidak bergantung pada teknologi, suasananya pun masih asri di banding di kota
yang sudah tercemar polusi ,kesederhaan dan kasih sayang orang tuanya yang
membuat orang desa lebih indah di banding di kota.
PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas
masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak
dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain
kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit
masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu,
misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat,
yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi
tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan
masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial
religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian
karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai
dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu
perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa
seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat
dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk
berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat,
karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling
menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan
kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri
masyarakat desa antara lain :
1. Didalam masyarakat
pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat
bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2. Sistem kehidupan umumnya
berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3. Sebagian besar warga
masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
4. Sederhana
5. Menjunjung tinggi
norma-norma yang berlaku didaerahnya
6. Berbicara apa adanya dan
lugas
7. Menghargai orang lain
8. Demokrasi dan religius
9. Mempunyai tata krama
10. Masyarakat tersebut
homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan
sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan
kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau
paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat
pedesaan penuh dengan ketegangan – ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang
sering diistilahkan dengan :
-
konflik
-
kontraversi
-
kompetisi
MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian
masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri
kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang
menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1. kehidupan keagamaan
berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
orang kota pada umumnya
dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. 2. Yang
penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota
kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan
paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
3. Jalan pikiran rasional
yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi –
interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan dari pada
factor pribadi.
pembagian kerja di antara
warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4. kemungkinan-kemungkinan
untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada
warga desa
5. interaksi yang terjai
lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
6. pembagian waktu yang
lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
7. perubahan-perubahan
sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam
menerima pengaruh dari luar.
PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan
berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa.
Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum
alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas”
dari realitas alam.
Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata
pencaharian di daerah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata
pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari
kegiatan usaha.Sedangkan mata pencaharian di daerah perkotaan adalah
perkantoran.
Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas
perkotaan.
Kepadatan Penduduk,
Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk
kota.
Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau
persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat,
dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat
perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang
dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk
“piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas
piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari
masyarakat.
Ada beberapa perbedaan
pelapisan sosial yang tak resmi antara masyarakat desa dan kota:
* Pada masyarakat kota
aspek kehidupannya lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengan di
desa.
* Pada masyarakat desa
kesenjangan antara kelas eksterm dalam piramida sosial tidak terlalu besar dan
sebaliknya.
* Masyarakat perdesaan
cenderung pada kelas tengah.
* Ketentuan kasta dan
contoh perilaku.
Mobilitas Sosial, Mobilitas berkaitan dgn perpindahan yg disebabkan oleh pendidikan
kota yg heterogen, terkonsentrasi
kelembagaan-kelembagaan :
> Banyak penduduk yang
pindah kamar atau rumah
> Waktu yang tersedia
bagi penduduk kota untuk bepergian per satuan
> Bepergian setiap hari
di dalam atau di luar
> Waktu luang di kota
lbih sedikit dibandingkan di daerah perdesaan Interaksi Sosial.
> Masyarakat pedesaan
lebih sedikit jumlahnya
> Dalam kontak sosial
berbeda secara kuantitatif maupun secara kualitatif
Pengawasan Sosial, Di kota pengawasan lebih bersifat formal, pribadi dan peraturan
lbh menyangkut masalah pelanggaran.
Pola Kepemimpinan, Menentukan kepemimpinan di daerah perdesaan cenderung banyak
ditentukan oleh kualitas pribadi
dari individu dibandingkan
dengan kota
Standar Kehidupan, Di kota tersedia dan ada kesanggupan dalam menyediakan kebutuhan
tersebut, di desa tidak demikian melainkan kesederhanaan.
Kesetiakawanan Sosial, Kesetiakawanan sosial pada
masyarakat perdesaan dan perkotaan banyak ditentukan oleh masing-masing faktor
yang berbeda.
Nilai dan Sistem Nilai, Nilai dan system nilai di
desa dengan di kota berbeda dan dapat diamati dalam kebiasaan, cara dan norma
yang berlaku
Hubungan desa dan kota, Masyarakat pedesaan dan
perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain.
Bahkan terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena saling
membutuhkan
Kota tergantung desa dalam
memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga
kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.
sebaliknya, kota
menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa, kota juga
menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh
orang desa.
ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
Perkembangan kota merupakan
manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik .
Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk
struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat
ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal
bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi
:
-
Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
-
Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
-
Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
-
Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
-
Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas
umum.
Untuk itu semua , maka
fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
a)
Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota .
Untuk itu maka
pengetahuan tentang
administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya .
b)
Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus
dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya ;
c)
Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak ,
maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru ;
d) Dalam
rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para
pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat
bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya .
Oleh karena itu maka
kebijaksanaan perencanaan dan mengembangkan kota harus dapat dilihat
dalam kerangka pendekatan
yang luas yaitu pendekatan regional . Rumusan pengembangan kota seperti itu
tergambar dalam pendekatan penanganan masalah kota sebagai berikut :
1)
Menekan angka kelahiran
2)
Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri) ke pinggiran kota
3)
Membendung urbanisasi
4)
Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah
5)
Meningkatkan fungsi dan peranan kota – kota kecil atau desa – desa yang telah
ada di sekitar kota besar
6)
Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan.
7). Menyediakan lapangan
kerja bagi yang membutuhkan.
sumber by anwarabdi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar