Sabtu, 08 Oktober 2016

Inovasi Telematika

PENGERTIAN TELEMATIKA
       Telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan informasi satu arah, maupun timbal balik, dengan sistem digital. pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi.

        Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis TELEMATIQUE yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika.

         Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.

SEJARAH TELEMATIKA
          Istilah telematika pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya L’informatisation de la Societe. Istilah telematika yang berasal dari kata dalam bahasa Perancis telematique merupakan gabungan dua kata: telekomunikasi dan informatika.

Fungsi Telematika
           Selaras dengan pengertian telematika sebagai sarana komuikasi jarak jauh, maka fungsi dari telematika antara lain : Penyampai informasi. Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan hidup, menambah kecerdasan, meningkatkan kesadaran dan wawasan. Sarana Kontak sosial hidup bermasyarakat. Interaksi sosial menimbulkan kebersamaan, keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka tersebar dimana-mana. Telematika menjembatani proses interaksi sosial dan kerjasama sehingga menghasilkan jasa yang memiliki nilai tambah dibanding hasil perseorangan.

Layanan Telematika dibidang Layanan Perbaikan Sumber
              Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola,  pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga  pendidikan, dan masyarakat pada umumnya.

Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :

Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangunan.

Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.

1. SDM Lembaga Pendidikan, untuk meningkatkan jumlah SDM
  • ·         Memahami telematika melalui sosialisasi & diklat
  • ·         Mampu menggemakan telematika melalui dikmenti dan pelatihan   keterampilan
  • ·         Mampu menggunakan telematika melalui dikti dan pelatihan
  • ·         Mampu mengembangkan telematika melalui dikti dan pasca sarjana
2. SDM Aparatur negara
  • ·         Penyelenggaraan komunikasi elektronik antar pejabat eselon I, II, III
  • ·         Kecepatan pelayanan
  • ·         Pengambilan keputusan yang cepat dan obyektif
  • ·         Program diklat telematika 
3. SDM Tenaga Kerja
·         Pelatihan calon instruktur dan pengembangan bahan belajar
·         Pelatihan telematika di BLK-BLK
·         Membina lembaga latihan swasta dalam bidang telematika
·         Mendorong lembaga profesi / asosiasi untuk meningkatkan kualitas SDM    telematika.

Bidang Terkait Telematika
             Ragam bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang sudah berkembang diberbagai sektor, maka tidak menutup kemungkinan terjadi tumpang tindih. Semua kegiatan dengan istilah work and play dapat menggunakan telematika sebagai penunjang kinerja usaha semua usaha dalam semua sektor, sosial, ekonomi dan budaya. Bentuk-bentuk tersebut adalah:

1. E-goverment
            E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya. Tim tersebut memiliki beberapa terget. Salah satu targetnya adalah pelaksanaan pemerintahan online atau e-goverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.

             E-goverment juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs online.

             Contohnya adalah INDONESIA, MPR, DPR, dan DKI Jakartal. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.

2. E-commerce
             Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, sampai membuat klaim.

             Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak (software), perbankan, perpajakan, dan banyak lagi. e-commerce juga memiliki istilah lain, yakni e-bussines.

              Contoh dalam kawasan ini adalah toko online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melalui mobile phone, ATM (Automatic Teller Machine – Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan membeli pulsa.

3. E-learning
               Globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs.

              Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan. Peranan web kampus atau sekolagh termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web bernuansa pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga sangatlah mendukung.

            Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Hampir seluruh kampus di Indonesia, dan beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA), telah memiliki web. Di DKI Jakarta, proses perencanaan pembelajaran dan penilaian sudah melalui sarana internet yang dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah (SAS) DKI, dan ratusan web yang menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah, dan hasil penelitian tersebar di dunia internet. Bentuk telematika lainnya masih banyak lagi, antara lain ada e-medicine, e-laboratory, e- technology, e-research, dan ribuan situs yang memberikan informasi sesuai bidangnya.

Layanan Telematika dibidang Layanan Context – Aware dan Event Based.
             Context awareness adalah kemampuan sebuah sistem untuk memahami user, network, lingkungan, dan dengan demikian dapat melakukan adaptasi yang dinamis sesuai kebutuhan. Karakteristik dari user, network dan lingkungan disebut konteks.
Menurut Albrecht Schmidt tiga hal yang menjadi perhatian pada sistem context-aware.
  • ·         The Acquisition of Context.
Berkaitan dengan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh koteks lokasi, dengan pengguna sensor lokasi tertentu (misalnya : GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.
  • ·         The abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
  • ·         Application behavior based on the recognized context.
Dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan control penuh kepada pengguna sistem.

Pemanfaatan di bidang pendidikan

1. Perpustakaan Elektronik
            Perpustakaan yang biasanya arsip-arsip buku dengan di bantu dengan teknologi informasi dan internet dapat dengan mudah mengubah konsep perpustakaan yang pasif menjadi agresif dalam berinteraksi dengan penggunanya. Homepage dari The Library of Congress merupakan salah satu perpustakaan yang terbesar di dunia. Saat ini sebagian informasi yang ada di perpustakaan itu dapat di akses melalui internet.

2. Surat Elektronik (email)
            Dengan aplikasi sederhana seperti email maka seorang dosen, pengelola, orang tua dan mahasiswa dapat dengan mudah berhubungan. Dalam kegiatan di luar kampus mahasiswa yang menghadapi kesulitan dapat bertanya lewat email.

3. Ensiklopedia
            Sebagian perusahan yang menjajakan ensiklopedia saat ini telah mulai bereksperimen menggunakan CD ROM untuk menampung ensiklopedia sehingga diharapkan ensiklopedia di masa mendatang tidak hanya berisi tulisan dan gambar saja, tapi juga video, audio, tulisan dan gambar, dan bahkan gerakan. Dan data informasi yang terkandung dalam ensklopedia juga telah mulai tersedia di internet. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka data dan informasi yang terkandung dalam ensiklopedi elektronik dapat diperbaharui.

4. Sistem Distribusi Bahan Secara Elektronis (digital)
              Dengan adanya sistem ini maka keterlambatan serta kekurangan bahan belajar bagi warga belajar yang tinggal di daerah terpencil dapat teratasi. Bagi para guru SD yang mengikuti penyetaraan D2, sarana untuk mengakses program ini tdk menjadi masalah karena mereka dapat menggunakan fasilitas yang dimiliki kantor pos yang menyediakan jasa internet.

5. Tele-edukasi dan Latihan Jarak Jauh dalam Cyber System
               Pendidikan dan pelatihan jarak jauh diperlukan untuk memudahkan akses serta pertukaran data, pengalaman dan sumber daya dalam rangka peningkatan mutu dan keterampilan professional dari SDM di Indonesia. Pada gilirannya jaringan ini diharapkan dapat menjangkau serta dapat memobilisasikan potensi masyarakat yang lain, termasuk dalam usaha, dalam rangka pembangunan serta kelangsungan kehidupan ekonomi di Indonesia, baik yang bersifat pendidikan formal maupun nonformal dalam suatu “cyber system”.

6. Pengelolaan Sistem Informasi
              Ilmu pengetahuan tersimpan dalam berbagai bentuk dokumen yang sebagian besar tercetak dalam bentuk buku, makalah atau laporan informasi semacam ini kecuali sukar untuk diakses, juga memerlukan tempat penyimpanan yang luas. Beberapa informasi telah disimpan dalam bentuk disket atau CD ROM, namun perlu dikembangkan lebih lanjut sistem agar informasi itu mudah dikomunikasikan. Mirip halnya dengan perpustakaan elektronik, informasi ini sifatnya lebih dinamik (karena memuat hal-hal yang mutakhir) dapat dikelola dalam suatu sistem.

7. Video Teleconference
             Keberadaan teknologi ini memungkinkan siswa atau mahasiswa dari seluruh dunia untuk dapat berkenalan, saling mengenal bangsa di dunia. Teknologi ini dapat digunakan sebagai sarana diskusi, simulasi dan dapat digunakan untuk bermain peran pada kegiatan pembelajaran yang berfungsi menumbuhkan kepercayaan diri dan kerjasama yang bersifat sosial. Banyak faktor yang mempengaruhi dilaksanakan atau tidaknya potensi teknologi telematika. Faktor utama, menurut Miarso (2004) adalah adanya komitmen politik dari para pengambil kebijakan dan ketersediaan para tenaga terampil.

Jenis Aplikasi Teknologi Informasi
           Aplikasi teknologi informasi sangat terkait dengan aplikasi teknologi komputer dan komunikasi data dalam kehidupan. Hampir semua bidang kehidupan saat ini dapat memanfatkan teknologi komputer. Beberapa jenis aplikasi tersebut adalah :

  • Aplikasi di bidang sains : Contohnya adalah aplikasi astronomi (perbintangan).
  • Aplikasi di bidang teknik/rekayasa : Contohnya adalah pembuatan robot dengan menggunakan konsepkecerdasan buatan agar robot lebih bijak.
  • Aplikasi di bidang bisnis/ekonomi : Contohnya adalah e-business, e-marketing, e-commerce dan lain-lain.
  • Aplikasi di bidang administrasi umum : Contohnya adalah aplikasi penjualan/distribusi barang, aplikasipenggajian karyawan, aplikasi akademik sekolah dan lain-lain.
  • Aplikasi di bidang perbankan : Contohnya adalah e-banking, ATM, dan m-banking.Aplikasi di bidang pendidikan : Contohnya adalah e-learning (distance learning).
  • Aplikasi di bidang pemerintahan : Contohnya adalah e-government dan aplikasi inventarisasi kekayaanmilik negara (IKMN).
  • Aplikasi di bidang kesehatan/kedokteran : Contohnya adalah pemeriksaan ekokardiografi yaitu suatu pemeriksaannon invasif untuk menegakkan diagnose penyakit jantung. Dengan menggunakan alat ini aktivitas otot-otot jantung bisa dilihat langsungdilayar monitor dan lainnya.
  • Aplikasi di bidang industri/manufaktur : Contohnya adalah simulasi komputer untuk ujicoba atas rancangansistem baru.
  • Aplikasi di bidang transportasi : Contohnya adalah aplikasi untuk mengatur jadwal penerbangan pesawatterbang.
  • Aplikasi di bidang pertahanan keamanan : Contohnya adalah aplikasi sistem keamanan data dengan enkripsi



Sumber :
·         https://aushuria.wordpress.com/2014/11/07/layanan-telematika-di-berbagai-bidang/
·         https://aditiodoank.wordpress.com/2013/10/20/pengantar-telematika/
·         http://devieafriani.blogspot.co.id/2011/10/telematika.html
·         https://andryrisnandar.wordpress.com/peranan-telematika-dalam-bidang-pendidikan/


Rabu, 28 September 2016

Tugas Konsep Informasi Lanjut

1. TPS (Transaction Processing System)

Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara manual.

Transaction Processing System merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali.

contoh pada Bank, TPS digunakan pad mesin ATM yang langsung berhubungan dengan para nasabah tanpa melalui pihak bank, sehingga bisa diakses langsung.

2. MIS (Manajement Information System)

Suatu aplikasi Sistem Informasi  yang  menyediakan  laporan  informasi terpadu  bagi pihak  manajemen. MIS dihasilkan  dari  beberapa  database yang menyimpan data dari benyak sumber, termasuk di dalamanya Transaction Processing System/TPS.MIS menyajikan  informasi yang detail, rangkuman informasi dan informasi terpilih.

MIS merupakan  salah satu elemen manajemen yang  dirasa  penting oleh banyak perusahaan.Menyediakan informasi baik berupa rincian detail maupun rangkuman dari basis data yang dihasilkan oleh TPS dan aktivitas di berbagai area fungsional bisnis seperti akuntansi, keuangan, pemasaran. Kemampuan MIS dibatasi oleh kemampuan TPS. Pada dasarnya alat untuk manangkap data internal per area fungsional dan ditujukan untuk menghasilkan laporan periodik atas kinerja organisasi misalnya laporan penjualan bulanan, produksi harian, dll. Bersifat historical artinya informasi yang disajikan menggambarkan keadaan yang sudah terjadi

Contoh : Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit adalah sebuah sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan tepat. sistem informasi rumah sakit umumnya mencakup masalah klinikas (media), pasien dan informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan rumah sakit itu sendiri.


3. DSS  (Decision Support System)

sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer.

DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan. Merupakan interaktif sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial end user.

4 komponen minimal DSS :
  • Manajemen data
  • Subsistem manajemen model
  • Antarmuka
  • User
contohnya :  Program Sekolah LinK Elektronik yang memudahkan manajerial dan User menerima respon secara interaktif untuk mengetahui jumlah pendapatan atau pendaftaran siswa tahun ajaran baru.


4. EIS(Executive Information System)

Executive Information System (EIS) atau disebut juga sebagai Executive Support System (ESS) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang memungkinkan pihak eksekutif untuk mengakses data dan informasi, sehingga dapat dilakukan pengidentifikasian masalah, pengeksplorasian solusi, dan menjadi dasar dalam proses perencanaan yang sifatnya strategis.

EIS mengintegrasikan data yang berasal dari sumber data internal maupun eksternal, kemudian melakukan transformasi data ke dalam bentuk rangkuman laporan yang berguna. Laporan ini biasanya digunakan oleh manajer dan level eksekutif untuk mengakses secara cepat laporan yang berasal dari seluruh perusahaan dan departemen, sehingga dapat diperoleh pengetahuan yang berguna bagi pihak eksekutif. Laporan ini digunakan untuk menemukan alternatif solusi untuk menekan permasalahan manajerial dan membuat perencanaan keputusan untuk perusahaan.

Karakteristik E I S :
  • Dibuat untuk individual executive users.
  • Mengekstrak, menyaring (filter), menyingkat dan melacak “critical data”
  • Menyediakan on-line status access.
  • Mengakses dan mengintegrasikan data internal dan eksternal.
  • Bersifat user friendly.
  • Digunakan langsung oleh eksekutif tanpa perantara.

5. ES(Expert System)

ES menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI (Kecerdasan Buatan) untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. sistem pakar adalah sistem komputer yang mengemulasi kemampuan pengambilan keputusan dari ahli manusia. Sistem pakar dirancang untuk memecahkan masalah kompleks dengan penalaran tentang pengetahuan, seperti seorang ahli, dan bukan dengan mengikuti prosedur pengembang. seperti yang kasus dalam pemrograman konvensional.

Penggunaan Sistem Pakar Dalam Production Planning Dan Production Control Perencanaan produksi dilakukan dalam hal kuantitas, waktu, kapasitas dan biaya pengendalian produksi meliputi penyelesaian pesanan, pengawasan pesanan dan pengamanan kualitas.

Contoh: XSEL;  sistem pakar yang bertindak sebagai asisten penjual di agen penjualan komputer DEC, yang membantu pelanggan memilih komputer yang sesuai dengan kebutuhannya.

6. OAS(Office Automation System)

system  mendukung pekerjaan pada suatu perusahaan secara luas, biasanya digunakan untuk meningkatkan aliran pekerjaan dan komunikasi antar sesame pekerja, tidak peduli apakah pekerjaan di berada di satulokasi yang sama atau pun tidak. OAS berfungsi dalam word processing, elctronic message, work group computing, work group scheduling, facsimile processing, imaging and electronic documents, and work flow management. OAS dirancang baik untuk individu maupun  kelompok.

OAS mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. 

contoh : word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, email dan video conferencing.

7. GDSS(Group Decision Support System)

Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.

Sebuah system aplikasi komputer yang interaktif yang memfasilitasi pencapaian solusi dari sebuah problem/permasalahan yang tidak terstruktur dengan seperangkat pembuat keputusan yang bekerja sama sebagai sebuah kelompok.
saat ini memiliki arti sebuah perangkat komputer baik software (perangkat lunak) maupun hardware (perangkat keras) yang digunakan mendukung fungsi sebuah kelompok dan proses-proses keputusan yang akan dibuat.

Bertujuan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendpat atau kuesioner.


Referensi :
http://mahasiswangawur.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-ess-mis-dss-iss-oas-tps.html
http://ninainas.blogspot.co.id/
https://sttdb.wordpress.com/2009/12/04/pengertian-tps-transaction-processing-systems/
http://adaadaajapun.blogspot.co.id/
http://nova-ginting90.blogspot.co.id/2012/09/perbedaan-tps-sim-essdss-dll.html
http://sisteminformasibisnisesq.blogspot.co.id/2015/05/contoh-penerapan-tps-mis-dss-ess-pada.html
http://budiinformatics.blogspot.co.id/2010/03/fungsi-dan-pengguna-tps-transaction.html

Kamis, 21 April 2016

Polri Siapkan Aplikasi Panic Button untuk Masyarakat Indonesia

Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) tidak mau ketinggalan dalam urusan teknologi. Dalam waktu dekat, mereka akan menghadirkan aplikasi Panic Button yang dapat membantu masyarakat dalam keadaan darurat.
Rencana ini dikemukakan oleh AKBP Sunaryo, selaku perwakilan dari divisi IT Polri, dalam acara pengenalan aplikasi Help di Jakarta, Kamis (21/4/2016). Ia mengatakan, aplikasi Panic Button dari Polri dapat melaporkan tindakan kejahatan secara cepat dan praktis.

"Aplikasi ini berbasis Android. Cara kerjanya, ketika pengguna memencet tombol, secara otomatis aplikasi ini dapat memberikan titik koordinat pengguna dan mengirimkannya ke polsek terdekat," jelas Sunaryo.
Sayangnya, aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan dan belum akan tersedia secara resmi di publik. Sunaryo menjelaskan, Panic Button baru akan tersedia setelah lebaran di wilayah tertentu

"Panic Button Polri rencananya beroperasi Akhir November dan beroperasi di wilayah Jakarta dahulu," pungkasnya.

Kritik :
aplikasi ini masih dalam proses pengembangan dan belum tersedia secara resmi. masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk keadaan darurat dalam membantu secepat mungkin melaporkan tindakan kejahatan yang berada di daerah jakarta. semoga adanya aplikasi ini masyarakat bisa mempergunkan aplikasi tersebut dengan baik dan benar tanpa menyalahgunakan aplikasi tersebut. 

Saran :
aplikasi ini bisa lebih berkembang lagi tidak hanya ada di daerah jakarta saja, namun diseluruh indonesia untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan polri dalam memberantas tindakan kejahatan. Aplikasi ini sangat membantu bagi masyarakat dan mempermudah dalam melaporkan suatu kejahatan yang terjadi di sekitar kita dan aplikasi ini bisa lebih berkembang lagi kedepannya untuk membantu masyarakat dalam suatu pertolongan. 


http://techno.okezone.com/read/2016/04/21/207/1369267/polri-siapkan-aplikasi-panic-button-untuk-masyarakat-indonesia

Kamis, 17 Maret 2016

TUGAS BAHASA INDONESIA BULAN PERTAMA (CONTOH KASUS)

Bila anda pecandu Nikotin, sekarang ini seperti perlu ektra hati-hati bila ingin merokok. Salah-salah anda bisa kena denda jutaan rupiah. Ini teIjadi karena mulai 4 Februari 2006 lalu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKl Jakarta secara efektif mulai mengeluarkan larangan merokok di tempat-tempat umum. Larangan merokok di area publik itu diatur dalam Perda No 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Dalam pasal 13 disebutkan mengenai tempat-tempat umum yang dianggap area bebas rokok. Tempat itu meliputi pusat perbelanjaan, bandara, terminal, tempat kerja, sarana pendidikan, perkantoran, dan rumah ibadah. Sedangkan mengenai larangan merokok di angkutan umum darat hanya diberlakukan di bus kota dan bus Transjakarta. Larangan serupa berlaku untuk bus sedang seperti Kopaja, Metro Mini dan anggkutan kota seperti mikrolet, dan Koperasi Wahana Kapita. Ketentuan serupa juga diwajibkan bagi pemilik gedung di Jakarta. Berdasar SK Gubernur Nomor 75 Tahun 2005, para pengelola gedung wajib menyediakan tempat khusus untuk merokok. Di lingkungan kantor Pemprov DKI Jakarta, J alan Medan Merdeka Selatan, misalnya, sejak Maret lalu telah disediakan tempat khusus untuk merokok. Sebenamya soal larangan merokok di tempat umum, pemerintah pusat sudah mengaturya sejak lima tahun silam. Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 tahun 1999 dan PP Nomor 38 tahun 2000 tentang Pengamanan Rokok. Bahkan sanksi dalam PP tersebut lebih berat ketimbang Perda DKI Jakarta. Seorang yang merokok di tempat umum dan kawasan bebas rokok bisa didenda jutaan rupiah dan pidana kurungan. PP tersebut belakangan dicabut dan diubah dengan PP No.19 tahun 2003. Sekadar perbandingan, di India larangan merokok di tempat umum sudah diatur tiga tahun lalu. Larangan tersebut dikeluarkan Mahkamah Agung India. Di Inggris juga diterapkan peraturan larangan merokok. Pemerintah Inggris memberlakukan aturan ketat dengan memberi wewenang pemerintah daerah menindak perokok di tempat umum sebagai bentuk pelanggaran hukum. Sementara negara yang pertama kali melarang merokok adalah Bhutan, tahun 1729. (BW/YR) 

Penjelasan : Dalam contoh kasus paragraph diatas adalah termasuk metode penalaran INDUKTIF.  Diawal kalimat merupakan khusus, sedangkan di tengah paragraf merupakan sebab akibat, Diakhir kalimat merupakan umum. 



TUGAS BAHASA INDONESIA BULAN PERTAMA (PENALARAN,DEDUKTIF,INDUKTIF)

TUGAS BAHASA INDONESIA BULAN PERTAMA 


Nama ; Eka Yuni Supraneti
NPM : 12113825
Kelas : 3KA18



UNIVERSITAS GUNADARMA 







Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. 

Metode-metode Penalaran : 

1. Penalaran Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan - permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Hal ini adalah suatu sistem penyusunan fakta yang telah diketahui sebelumnya guna mencapai suatu kesimpulan yang logis.

Ciri Paragraf deduktif : 
Penalaran deduktif adalah proses  penalaran yang bertolak dari peristiwa-peristiwa yang sifatnya umum menuju pernyataan khusus. Apabila diidentifikasisecara terperinci, paragraf berpola deduktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Letak kalimat utama di awal paragraph
- Diawali dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelasan khusus
- Diakhiri dengan penjelasan

2. Penalaran Induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal yang bersifat khusus untuk menentukan kesimpulan yang bersifat umum. Dalam penalaran induktif ini, kesimpulan ditarik dari sekumpulan fakta peristiwa atau pernyataan yang bersifat umum.

Ciri Paragraf Induktif : 
Penalaran induktif adalah proses penalaran yang bertolak dari peristiwa-peristiwa yang sifatnya khusus menuju pernyataan umum. Apabila diidentifikasi secara terperinci, paragraf berpola induktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Letak kalimat utama di akhir paragraph
- Diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum
- Paragraf induktif diakhiri dengan kesimpulan

Macam – Macam Penalaran Induktif

Ada 3 macam penalaran Induktif :
1. Generalisasi
    Merupakan penarikan kesimpulan umum dari pernyataan atau data-data yang ada.
Dibagi menjadi 2 :
a. Generalisasi Sempurna / Tanpa loncatan induktif 
    Fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan.
    Contoh :
       - Sensus Penduduk.
       - Jika dipanaskan, besi memuai.
         Jika dipanaskan, baja memuai.
         Jika dipanaskan, tembaga memuai.
         Jadi, jika dipanaskan semua logam akan memuai.
b. Generalisasi Tidak Sempurna / Dengan loncatan induktif
    Fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada.
Contoh :
Setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong.

2. Analogi
    Merupakan penarikan kesimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Pada analogi biasanya membandingkan 2 hal yang memiliki karakteristik berbeda namun dicari persamaan yang ada di tiap bagiannya.
 Tujuan dari analogi :
    - Meramalkan kesamaan.
    - Mengelompokkan klasifikasi.
    - Menyingkapkan kekeliruan.
Contoh :
Ronaldo adalah pesepak bola.
Ronaldo berbakat bermain bola.
Ronaldo adalah pemain real madrid.
  
3. Kausal
    Merupakan proses penarikan kesimpulan dengan prinsip sebab-akibat.
    Terdiri dari 3 pola, yaitu :
a. Sebab ke akibat = Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat ke kesimpulan sebagai efek.
Contoh : Karena terjatuh di tangga, Kibum harus beristirahat selama 6 bulan.
b. Akibat ke sebab = Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat ke kejadian yang dianggap penyebabnya.
Contoh : Jari kelingking Leeteuk patah karena memukul papan itu.
c. Akibat ke akibat = Dari satu akibat ke akibat lainnya tanpa menyebutkan penyebabnya.


Referensi : 
http://dinaanggreini65.blogspot.co.id/2013/10/cara-berpikir-deduktif-dan-induktif.html
https://rismarhaesa15.wordpress.com/2015/03/28/pengertian-penalaran-deduktif-dan-induktif-beserta-contoh-dan-ciri-cirinya/










Kamis, 07 Januari 2016

Kalimat Efektif

Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa:

1.Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)

2.Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan: 2001)

3.Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)

Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu  menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksudkan oleh penulis.

Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki beberapa syarat sebagai berikut:

1. Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.
2. Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis.
3. Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan tepat.
4. Sistematis dan tidak bertele-tele.

Prinsip-Prinsip Kalimat Efektif:

Kalimat efektif memiliki prinsip-prinsip yang harus dipenuhi yaitu kesepadanan, kepararelan, kehematan kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan dan kelogisan kalimat. Prinsip-prinsip kalimat efektif tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

A. Kesepadanan Struktur

Kespadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur bahasa yang dipakai dalam kalimat. Kesepadanan dalam kalimat ini diperlihatkan dengan adanya kesatuan gagasan dan kesatuan pikiran. Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadanan struktur, yaitu:

1. Memiliki subjek dan predikat yang jelas

Contoh:

Bagi semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegiatan study tour.       (Tidak efektif)
Semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegaiatan study tour.              (Efekti)

Untuk menghindari ketidak jelasan subjek, hindarilah pemakaian kata depan (Preposisi) di depan Subjek.

2. Tidak memiliki subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal.

Contoh:

Pembangunan Jalan itu kami dibantu oleh semua warga desa.                       (Tidak Efekti)
Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh semua warga desa.     (Efektif)

B. Kepararelan Bentuk

Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan di dalam kalimat. Yang dimaksud dengan kesamaan bentuk kata adalah jika kata pertama berbentuk verba, maka kata selanjutnya berbentuk verba. Namun, jika kata pertama berbentuk nomina, maka kata selanjutnya berbentuk nomina.

Contoh:

Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan pengaplikasian definisi kaliamt efektif.       (Tidak efektif)
Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan mengaplikasikan definisi kalimat efektif.          (Efektif)

C. Kehematan Kata

Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu digunakan. Untuk menghindari pemborosan kata di dalam kalimat, hal yang harus diperhatikan adalah: 

1. Menghindari unsur yang sama pada kalimat majemuk

Contoh:

Saya tidak suka buah apel dan saya tidak suka duren.        (Tidak efektif)
Saya tidak suka buah apel dan duren.                                    (Efektif)

2. Menghindari kesinoniman dalam kalimat

Contoh:

Saya hanya memiliki 3 buah buku saja.          (Tidak efektif)
Saya hanya memiliki 3 buah buku.                   (Efektif)

3. Menghindari penjamakan kata pada kata jamak

Para mahasiswa-mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat.    (Tidak efektif)
Para mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat.                          (Efektif)

D. Kecermatan

Yang dimaksud kecermatan adalah cermat dan tepat dalam memilih kata sehingga tidak menimbulkan kerancuan dan makna ganda.

Contoh:

Guru baru pergi ke ruang guru.            (Tidak efektif)
Guru yang baru pergi ke ruang guru.   (Efektif)

E. Ketegasan

Kalimat efektif memberikan penegasan kepada ide pokonya sehingga ide pokonya menonjol di dalam kalimat tersebut.  Berikut cara memberikan penegasan pada kalimat efektif.

1. Meletakan kata kunci di awal kalimat

Contoh:

Sudah saya baca buku itu.      (Tidak efektif)
Buku itu sudah saya baca.      (Efektif)

2. Mengurutkan kata secara bertahap.

Contoh:

Pertemuan itu dihadiri oleh menteri pendidikan, gubernur dan presiden.   (Tidak efektif)
Pertemuan itu dihadiri oleh presiden, menteri pendidikan dan gubernur.     (Efektif)

F. Kepaduan

Kalimat efektif memiliki kepaduan pernyataan sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.

Contoh:

Budi membicaran tentang pengalaman liburannya.   (Tidak efektif)
Budi membicarak pengalaman liburannya.                   (Efekti)

G. Kelogisan

Ide kalimat dalam kaliamat efektif dapat diterima atau dimengerti oleh akal dan sesuai dengan kaidah EYD.

Contoh:

Waktu dan tempat kami persilahkan!     (Tidak efektif)
Bapak kepala sekolah kami persilahkan! (Efekti)

Demikianlah prinsip-prinsip dalam kalimat efektif yang harus ada atau dipenuhi dalam pembuatan kalimat efektif agar tujuan komunikatif kalimat tersebut dapat tersampaikan dengan jelas kepada pendengar atau pembacanya.

Contoh-contoh kalimat efektif:

Karena tidak tidur semalaman, dia terlambat datang ke sekolah.
Dia memakai baju merah.
Sesudah dipahami dan dihayati pancasila harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tugas itu bagi saya sangat mudah.
Semua mahasiswa diwajibkan membayar uang kuliah sebelum tanggal 26 Februari 2015.
Saya sedang membuat nasi goreng.
Selanjutnya, saya akan menjelaskan pentingnya air bagi kehidupan. 

- MERUBAH KALIMAT TIDAK EFEKTIF MENJADI EFEKTIF - 

1. Kepada semua informan penelitian mendapatkan dua macam instrument yaitu angket dan catatan kegiatan.
Kalimat yang benar :
Semua informan penelitian mendapatkan dua macam instrument yaitu angket dan catatan kegiatan.

2. Di dalam artikel Koran itu menyuratkan bahwa sumber daya alam yang bermacam-macam di Indonesia ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
Kalimat yang benar :
Arikel Koran itu menyuratkan bahwa sumber daya alam yang bermacam-macam di Indonesia belum dimanfaatkan secara maksimal.

3. Dengan beredarnya internet masuk desa bermanfaat sekali bagi masyarakat pedesaan.
Kalimat yang benar :
Dengan beredarnya internet masuk desa bermanfaat bagi masyarakat pedesaan

Referensi : 

http://www.kelasindonesia.com/2015/02/pengertian-kalimat-efektif-adalah-beserta-contoh-lengkap.html

Contoh Kalimat Perhubungan Makna Seperti Sinonim, Hiponimi, Homonimi, Polisemi, dan Antonimi

A. Sinonim 
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata.
Contoh:
senang = suka
Nasihat = petuah
Bohong = dusta
Pintar = pandai
Untung = laba
Naas = sial
Rumah = Tempat tinggal 
Agama = Kepercayaan
Tuhan = Dewa
Angka = nomor
Contoh dalam kalimat:
- Jawaban Anda benar.
- Jawaban Anda betul.
Kadang ada juga kata-kata yang awalnya bermakna sama, tetapi kemudian
menjadi berbeda makna karena pengaruh makna konotasi yang terkandung
dalam kata itu. Contoh: kata buruh, pegawai, karyawan. Kata-kata jenis ini
termasuk kata bersinonim yang bernuansa.

B. Hiponim 
hiponim adalah suatu kata atau frasa yang maknanya tercakup dalam kata atau frasa lain yang lebih umum, yang disebut hiperonim atau hipernim. Suatu hiponim adalah anggota kelompok dari hiperonimnya dan beberapa hiponim yang memiliki hiperonim yang sama disebut dengan kohiponim. Kucing, serangga, dan merpati adalah hiponim dari hewan; hewan adalah hiperonim dari kucing, serangga, dan merpati; serangga dan merpati adalah kohiponim dari kucing sebagai hewan.
Hubungan makna hiponim-hiperonim dibedakan dengan hubungan makna meronim-holonim yang merupakan hubungan antara bagian dengan kesatuan.
Contoh Hiponim :
1. Misalnya, antara kata merpati dan kata burung, makna kata merpati tercakup dalam makna burung, dapat dikatakan merpati adalah burung tetapi burung bukan hanya merpati, bisa saja perkutut, beo dan cendrawasih.
2. ayam, kucing, kelinci, kuda merupakan hiponim dari hewan
3. melati, mawar, anggrek, kenanga merupakan hiponim dari bunga

C. Homonim
homonim adalah kata yang sama lafal dan ejaannya, tetapi berbeda maknanya karena berasal dari sumber yang berlainan (seperti hak pada hak asasi manusia, dan hak pada hak sepatu).
Contoh Homonimi :
1. Misalnya, antara kata bisa yang berarti ‘ racun ular’ dan kata bisa yang berarti ‘ sanggup’.
2. Contoh dalam kalimat :
- Karena terjadi kerusuhan, Kota Ambon dalam keadaan genting. (gawat)
- Ayah sedang memperbaiki genting yang bocor. (atap)

D. Polisemi 
Polisemi adalah suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu.
Contoh :
1. Misalnya kata Kepala.
Dari kata kepala ini dapat dijabarkan menjadi berikut ini.
-  Bagian atas suatu benda, contoh: kepala surat.
-  Sebagai kiasan atau ungkapan, contoh: kepala batu.
-  Berarti pemimpin, contoh: kepala negara.
2. Misalnya kata Darah
•    Saya masih punya hubungan darah dengan keluarga Bu Rani. (darah=kesaudaraan)
•    Tubuhnya berlumuran darah setelah kepalanya terbentur tiang listrik. (darah=yang berada dalam tubuh)
Perhatikan kata darah pada kalimat a berarti keluarga (makna konotasi), sedangkan darah pada kalimat b berarti zat merah dalam tubuh kita (makna denotasi).

E. Antonim
Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata. Jenis-jenis kata antonim ini dapat dibedakan menjadi berikut
ini.
1) Antonim kembar, yaitu antonim yang melibatkan pertentangan antara
dua kata.
Contoh:
- Kata hidup dan mati

2) Antonim majemuk, yaitu antonim yang melibatkan pertentangan antara
banyak kata.
Contoh: - Sepatu itu tidak merah.
Oleh karenanya, kalimat itu mencakup pengertian bahwa sepatu itu
putih, sepatu itu cokelat, dan sebagainya.

3) Antonim gradual, yaitu pertentangan dua kata dengan melibatkan
beberapa tingkatan. Contoh: - Rumah itu sederhana.
Contoh kalimat di atas bisa bermakna: tidak mewah dan sangat
sederhana.

4) Antonim hierarkis, yaitu pertentangan antara kata-kata yang maknanya
berada dalam posisi bertingkat.
Contoh: Januari-Februari-Maret, April, dan sebagainya.

5) Antonim relasional, yaitu pertentangan antara dua buah kata yang
kehadirannya saling berhubungan.
Contoh: suami-istri

Referensi : 
https://elnow.wordpress.com/2013/01/03/contoh-kalimat-perhubungan-makna-seperti-sinonim-hiponimi-homonimi-polisemi-dan-antonimi/
http://bahasaindonesiayh.blogspot.co.id/2012/05/sinonim-antonim-homonim-hiponim-dan.html