Jumat, 23 Oktober 2015

TUGAS 2 (Part 1 dan 2)


Carilah wacana yang membedakan pemanfaatan Bahasa Indonesia
pada tataran ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah. uploadlah dalam 1
judul (tugas 2) !

A. Wacana ilmiah adalah wacana yang memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa.  Contoh makalah, laporan tesis, skripsi, dan disertasi.

Contoh wacana ilmiah :
Analisis Pengaruh Pemberdayaan Guru Terhadap Kinerjanya Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya
PENDAHULUAN.
Upaya Pemerintah terhadap pemerintah tenaga guru sebenarnya telah di­lakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia, melalui berbagai bentuk ke­bijakan. Ditetapkannya Undang Undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen merupakan dasar kebijakan untuk memperkuat eksistensi tenaga kependidikan sebagai tenaga profesional, seperti profesi-profesi yang lainnya. Kualitas profesi tenaga guru selalu diupayakan, baik melalui ketentuan kualifikasi pendidikannya maupun kegiatan in-service training, dengan berbagai bentuknya, seperti: pen­di­dikan dan latihan (diklat), penataran dan pelibatan dalam berbagai seminar untuk meng-updatewawasannya dalam kompetensi pedagogi dan akademik. Pemerintah mulai menyadari betapa strategisnya peran tenaga guru dalam mengantarkan gene­rasi muda untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kompetitif sehingga mampu mewujudkan suatu kesejahteraan bersama. Sejarah peradaban dan kemajuan bangsa-bangsa di dunia membelajarkan pada kita bahwa bukan sumber daya alam (SDA) melimpah yang dominan mengantarkan bangsa ter­sebut menuju pada kemakmuran, tetapi ketangguhan daya saing dan ke­unggulan ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi (ipteks) bangsa tersebutlah yang berperanan untuk meraup kesejahteraan. Bahkan SDM yang menguasai ipteks cenderung memanfaatkan teknologinya untuk menguasai SDA bangsa lain.


B. Wacana semi ilmiah adalah penulisan yang tidak terikat Bahasa Indonesa baku lisan, sehingga berkemungkinan besar terjadinya penghilangan kalimat. Tapi tidak mengurangi ciri bakunya, namun pemilihan kata dan bentuk kata dserta kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat mempengaruhi dalam memahami makna gagasan. Contoh atrikel, editorial.
Contoh wacana semi ilmiah dalam sebuah editorial.

1. Koran Korsel Minta Samsung Berhenti Jadi Pencontek
TEMPO.COSeoul - Samsung perlu menjadi "penggerak pertama" dan menciptakan gadget baru sendiri, menurut sebuah editorial yang diterbitkan oleh JoongAng Ilbo, salah satu koran terbesar Korea Selatan. Jika tidak, mereka akan selalu dalam risiko terjerat dalam sengketa paten.
Baru-baru ini, produsen elektronik terbesar di Korea Selatan ini kalah dalam gugatan paten melawan Apple di pengadilan New York. Perusahaan ini diwajibkan membayar ganti rugi US$ 1,05 miliar dolar AS.

Media Business Insider mencatat, strategi cepat Samsung dalam mencontek ditemukan dalam kategori lain produk mereka. Sebagai contoh,New York Times mencatat, Samsung menunggu harga LCD turun, kemudian membuat taruhan besar pada teknologi itu dan melemahkan Sony dan saingan lainnya di pasar TV layar datar.

Cara ini, kata Business Insider, tidak akan bekerja saat litigasi paten memanas. "Jadi Samsung harus menjadi lebih dari penemu jika ingin  berada di bagian atas produsen penghasil gadget," tulis JoongAng Ilbo.

Dalam editorial yang lain, JoongAng Ilbo memberikan saran, antara lain mendorong lebih banyak startup seperti Facebook untuk mengatasi kurangnya inovasi dalam perekonomian Korea. (Sumber : koran.tempo.co)

2. Artikel Wacana Semi Ilmiah

Jadilah Sahabat Bumi!
Apakah kita pernah tersadar dimanakah kita sekarang ini? Kita sebagai manusia hidup di Bumi mulai dari lahir, kecil, beranjak dewasa, sampai kita meningal. Kita sangat berhutang budi pada Bumi, planet tempat tinggal kita yang tercinta ini. Tetapi, berapa banyak kita telah mengotori Bumi, merusak Bumi, dan membuat bumi ini menjadi tidak indah lagi? Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa perbuatan kita sangat merusak bumi dan terkesan tidak berterima kasih pada bumi yang telah berjasa banyak pada bumi.

Oleh karena itu, kita harus mulai mengubah hidup kita agar perbuatan kita ini tidak lagi merusak bumi. Tentunya kita adalah manusia yang tidak dapat melakukan semua hal. Jadi, kita cukup melakukan perbuatan yang dapat kita lakukan dan tidak perlu memaksakan diri. Jika kita hanya dapat berbuat hal-hal yang sederhana, ya kita lakukan hal sederhana tersebut. Jangan hanya karena hal sederhana yang bisa kita lakukan, kita malu untuk melakukannya sehingga kita tidak melakukan apa-apa. Tetapi juga kita harus mengembangkan diri supaya bisa melakukan hal yang lebih besar lagi. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan.

Hal-hal kecil yang dapat kita lakukan misalnya adalah membuang sampang pada tempatnya, melakukan penghematan listrik, menghemat Bahan Bakar Minyak dan masih banyak lagi. Mungkin kita sudah bosan dengan kata-kata "Buanglah Sampah Pada Tempatnya". Kita mendengar itu kata-kata itu sejak kita kecil sampai dewasa. Tetapi apakah kita sudah melakukan hal yang kita anggap sederhana tersebut? Mungkin ya, mungkin tidak. Kadang-kadang untuk sampah yang besar kita ingat, tetapi jika sampahnya kecil seperti sobekan kertas, plastik, atau bungkus snack, kita membuang begitu saja.
Jika kita ada dikelas, maka kita taruh sampah tersebut di kolong meja. Jika ada di angkot maka kita taruh dibawah tempat duduk.

Hal itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang dewasa. Itu menandakan bahwa yang terpenting adalah kesadaran diri. Usia tidak berpengaruh pada sikap seseorang. Yang paling berpengaruh adalah kesadaran. Itu yang paling penting. Begitu juga dengan penggunaan listrik dan air. Kita selalu menganggap bahwa lebih banyak orang yang menggunakan air lebih banyak dari diri kita sendiri segingga kita berpikir kalaupun kita menghemat, tetap saja tidak akan berguna. Itu adalah pemikiran yang salah. Jika semua orang berfikir itu, maka tidak akan ada yang berhemat bukan? Kita harus menanamkan pikiran segala sesuatu hal yang baik itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Jangan menunggu orang lain untuk berbuat hal kebaikan.
Oleh karena itu, makan untuk menjaga lingkungan kita ini, lingkungan bumi kita yang tercinta ini, lakukanlah suatu hal yang kecil karena sesuatu hal yang besar itu tidak akan ada sebelum ada hal yang kecl. Jika hal kecil itu dilakukan oleh banyak orang, maka hal kecil itu akan menjadi hal yang besar. Jika seribu orang membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan, maka daerah tersebut akan menjadi bersih. Tetapi jika seribu orang membuang sampah sembarangan, maka tentunya daerah itu akan sangan kotor sekali.
Jadi, janganlah pernah meremehkan hal-hal kecil seperti menghemat listrik, menghemat air, menghemat BBM, atau membuang sampah pada tempatnya. Lakukan mulai dari diri sendiri lalu tularkanlah pada orang disekitar anda. Jadilah sahabat bumi dan cintailah bumi ini. Semoga jika kita telah melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan, Bumi ini kembali indah, sejuk, segar dan udaranya nyama sehingga kita senang hidup di bumi ini. JADILAH SAHABAT BUMI !

C. Wacana Non Ilmiah adalah penulisan yang tidak terikat dalam ragam bahasa baku. satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsbContoh anekdot, opini, reportase, cerpen.
Contoh wacana non-ilmiah dalam sebuah cerpen : 

1. Pemotong Kayu Yang Jujur
Tersebutlah kisah nun jauh di pedalaman, tinggalnya seorang pemotong kayu yang tua dan miskin. Adapun kemampuannya hanyalah mencari rezeki dengan menebang pokok yang sederhana besarnya untuk dijual sebagai kayu api. Hanya isterinyalah peneman hidup saban hari tanpa dikurniakan anak.
Dijadikan cerita, takdirnya pada suatu pagi.......
Pergilah si tua tersebut jauh ke hutan untuk menebang pokok untuk dibuat kayu api. Tidak seperti kebiasaannya, kali ini si isteri tidak dapat menemani si suami kerana sakit.
Maka ke hutanlah si tua seorangan awal pagi sebelum terbit mentari untuk mencari kayu api. Seharianlah si tua menebang pokok dengan kapak besinya yang telah uzur seuzur usianya.... Sehinggalah kepenatan tidak jua dia berhenti.....
Tiba-tiba... genggamannya semakin lemah lalu terlepas kapak kesayangan dari tangannya lalu tercebur kedalam sungai yg dalam. Menangis sayulah si tua kerana kehilangan kapak yang menjadi punca rezeki... hendak terjun mencari takut disambar arus... meratap lah ia mengenangkan nasib...
Maka...bersimpatilah pari-pari dilangit melihat kegundahan si tua tersebut.... lalu turunlah ia bertanya... "wahai orang tua... kenapa bersedih hati"...
Dengan nada perasaan takut dan terkejut diperamati benar-benar, maka tahulah dia si pari-pari telah turun kebumi menyapakan....lalu diceritakan apa yang berlaku...
"Baiklah..akan kubantu mencari kapak engkau yang tenggelam"... lalu dengan serta merta terjunlah si pari-pari ke dalam sungai.... selang beberapa minit timbul lah kembali si paripari sambil mebawa kapak emas lalu dihulur kepada situa.... Dengan sedih jawab situa "..bukan..ini bukan kepunyaan hamba...tidak mampu hamba memiliki kapak emas ini"....
Lalu terjunlah sekali lagi si pari-pari ke dalam sungai dan timbul kembali bersama kapak perak. Tidak jua mengaku si tua kerana itu bukan kapak miliknya. Sekali lagi si pari-pari terjun lalu membawa pula kapak gangsa. Tidak juga si tua itu menerimanya sehinggalah si pari-pari membawakannya kapak besi yang uzur.
Maka apabila terpandang akan kapak itu...giranglah hatinya kerana itulah kapak miliknya. Lalu si pari-pari menyerahkan kapak tersebut kepada si tua. Sebagai balasan kejujuranya kapak emas, perak dan gangsa turut dihadiahkan.
Pulanglah si tua dengan hati yang gembira. Sesampainya ke rumah lalu diceritakan kepada isterinya apa yang berlaku. Si isteri turut bergembira dengan kejujuran suaminya.
Keesokan harinya isteri si tua itupun sihat...

2. Contoh penggunaan bahasa dalam tataran non-ilmiah :

AKU
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Buatlah kerangka karangan sesuai contoh kasus yang anda pilih! Perhatikan Sistematika penulisan! (Tugas 2) 
Jawab:

Topik : Kegiatan Karang Tarunan Desa Sukses Jaya
      1.  Kegiatan Sosial
      2. Kegiatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
      3. Kegiatan Olahraga, Rekreasi dan Kesenian


Karang Taruna
Desa Gandoang untuk membangun rasa sosialisme periode 2015-2016
      1. Kegiatan sosial
          1.1  memberi bantuan langsung kepada masyarakat.
          1.2 memberikan pembinaan dalam program-program tertentu bekerjasama dengan pemerintah maupun LSM.
          1.3 penyuluhan, bimbingan sosial, memberikan motivasi, konsultasi, melakukan mediasi, serta pembinaan mental generasi muda.
          1.4  mendorong partisipasi masyarakat untuk bersama-sama dalam suatu program bersama yang secara gotong royong.

      2. Kegiatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
                 2.1 Swadana anggota dan pengurus, dalam bentuk iuran maupun pinjaman.
          2.2 Penyisihan dari hasil usaha sebelumnya atau dana yang disisihkan dari sumber-sumber lain.
          2.3 Pinjaman perorangan, dari warga masyarakat, pengusaha atau sumber lain.
          2.4 Modal usaha yang diberikan oleh mitra, baik perorangan maupun perusahaan.

      3.Kegiatan Olahraga, Rekreasi dan Kesenian
         3.1 mengadakan kegiatan senam pagi di hari libur ataupun olahraga lainya untuk menunjang kesehatan. 
         3.2  mengadakan rekreasi alam untuk mengenalkan lingkungan kepada masyarakat yang kurang  memperhatikan lingkungan.
         3.3  Mengadakan suatu karya panggung seperti teater untuk menghibur masyarakat.
           
Sumber :
 http://ceritakanak2.blogspot.com/
http://sutriatna.blogspot.co.id/2015/05/tugas2.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar