JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang jatuh
pada 10 Oktober 2014 kali ini mengambil tema "Living with
Schizophrenia". Tema ini mengingatkan kita akan pentingnya memperhatikan
orang dengan skizofrenia (ODS).
Skizofrenia merupakan salah satu penyakit gangguan jiwa berat. Skizofrenia
dapat menyerang siapa pun tanpa pandang bulu dan jenis kelamin. Umumnya,
skizofrenia muncul pada usia muda.Stigma negatif terhadap orang dengan skizofrenia membuat penderitanya kerap dijauhi atau dikucilkan di lingkungan bahkan oleh keluarga sendiri. Padahal, penyakit ini bisa disembuhkan. Dalam beberapa kasus, penderita skizofrenia yang telah sembuh akhirnya masih bisa berkarya dan berguna bagi orang lain.
Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa, Nova Riyanti Yusuf mengatakan, untuk hidup berdamai dengan skizofrenia harus dimulai dari keluarga. Keluarga memegang peran penting dalam kesembuhan orang dengan skizofrenia.
"Harus keluarga duluan yang bisa menerima. Jadi yang berdamai duluan adalah pihak keluarga," kata wanita yang akrab disapa Noriyu ini di Jakarta, Rabu (8/10/2014).
Menurut Noriyu, masih banyak keluarga yang merasa malu karena memiliki anggota keluarga menderita skizofrenia. Mereka menganggapnya sebagai aib. Noriyu mencontohkan, ketika Hari Raya Idul Fitri misalnya, panti kesehatan jiwa menjadi penuh karena banyak yang menititipkan anggota keluarganya.
"Keluarga jangan malu. Kalau dari keluarga bisa menerima dan mendukung, orang lain juga akan bisa. Stigma itu harus dihapus," ujar Noriyu.
Noriyu mengatakan, penyembuhan orang dengan skizofrenia dapat dilakukan dengan pemberian obat dan dukungan dari keluarga serta orang sekitar. Perlakukan lah penderita skizofrenia secara adil dan membuat mereka merasa masih bisa memiliki kebahagiaan dalam hidup.
Pada Hari Kesehatan Jiwa Sedunia ini, masyarakat juga kembali diingatkan agar dapat menghapus stigma negatif mengenai orang-orang dengan gangguan kesehatan jiwa.
Kesimpulan :
Skizofrenia merupakan salah satu penyakit gangguan jiwa
berat. Skizofrenia dapat menyerang siapa pun tanpa pandang bulu dan jenis
kelamin. Umumnya, skizofrenia muncul pada usia muda. penyebabnya terdiri dari
faktor predisposisi yaitu biologis abnormalitas perkembangan sistem saraf yang
berhubungan dengan respon neurobiologis yang maladaptif,psikologis,sosial
budaya.
Keluarga harus bisa menerima dan mendukung, ketika ada salah
satu anggota keluarga yang terkena skizofrenia untuk memotivasi mereka yang
terkena skizofrenia tetap bisa lebih baik dan semangat dalam mengontrol
emosinya. dukungan emosional suatu keluarga sangant dibutuhkan bagi penderita
skizofrenia. keluhan yang sering terjadi di antara teman dan anggota keluarga
dari orang skizoferia adalah tidak memahami bagaimana cara untuk membantu
mereka atau memberikan dukungan lanjutan, yang sebetulnya di perlukan bagi si
penderita. sistem pendukung (support sistem) dari seorang penderita skizofrenia
dapat berasal dari berbagai sumber,temasuk keluarga,teman atau sahabat,tempat
tinggal. seringkali ,orang dengan skizoferia akan menolak pengobatan, percaya
bahwa delusi atau halusinasi adalah nyata dan bahwa bantuan psikiater tidak
diperlukan. pada saat ini,peran keluarga dan teman mungkin perlu utuk mengambil
peran aktif dalam membantu mereka agar bisa diobati oleh seorang profesional.
http://health.kompas.com/read/2014/10/11/153000223/Pentingnya.Dukungan.Keluarga.bagi.Orang.dengan.Skizofrenia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar